WAKTU
اغتنم خمسا قبل خمس حياتك قبل موتك وغناك قبل فقرك وشبابك قبل حوتك الخ
“
tab’an
(“Tidak beriman seorang diantara kamu sebelum hawa nafsunya tunduk kepada apa yang aku bawa dengannya (Al-Qur’an) & (As-sunnah”). (Alhadits)
I.
Islam sebagai sebuah aturan hidup/ideology yang lengkap dan sempurna memberikan perhatian yang sangat serius tentang waktu.Ayat-ayat di bawah ini merupakan cermin betapa pentingnya waktu dalam pandangan Islam.
Alloh telah bersumpah dengan waktu :
1. Wassubhi (Demi waktu subuh/fajar) : 89/1
2. Waddhuha (Demi waktu Dhuha) : 93/1
3. Wannahaar (
4. Wal-Ashri (Demi waktu ashar) : 103/1
5. Wal laili (Demi waktu malam) : 92/1, 93/2
II.
a. Waktu cepat berlalu
Waktu berjalan begitu cepat, kadang lebih cepat dari yang kita rasakan. Sepintas saat suka lebih cepat daripada saat duka. Padahal sebenarnya itu hanya perasaan orang yang mengalaminya.
b. Waktu mustahil kembali
Meski sedetik, tidak mungkin waktu itu kembali. Jadi jangan sia-siakan waktu.
c. Harta termahal
Setelah iman yang paling berharga bagi kita adalah waktu. Kita jarang sekali merasakan bahwa sesungguhnya waktu adalah sesuatu yang sangat berharga sehingga kita kadang-kadang membiarkannya sia-sia. Tanpa merasa berdosa kita mengisinya dengan bersantai-santai, berbicara sia-sia, berjalan sia-sia dll yang serba sia-sia. (Bayangkan, jika dalam satu jam sebuah perusahaan motor dapat memproduksi 10 buah motor, berarti dalam sehari perusahaan itu dapat membuat 10 X 24 jam = 240 buah motor. Bayangkan jika karyawannya mogok bekerja dalam 5 jam, berarti perusahaan itu rugi 25 buah motor). Wajar jika pepatah Barat mengatakan “Time is money”.
III.
Kerugian bagi manusia yang tidak memanfaatkan waktunya 103/1-3
Sesungguhnya setiap manusia itu tambah hari tambah merugi, tambah tua tambah merugi, Sebab manusia diberi waktu atau masa yang terbatas 30/8 dan 2/36. Maka manusia akan menjadi dua golongan :
1. Golongan orang yang merugi, yaitu kelompok manusia yang diberi waktu terbatas tetapi tidak digunakan untuk beribadah kepada Alloh.
2. Golongan orang yang beruntung, yaitu kelompok yang dilukiskan dalam ayat ketiga dari
Berdasarkan keterangan tadi, Islam mengajarkan agar kita menggunakan 4 perkara yaitu : Iman–Amal Sholeh–Nasehat-menasehati dalam menaati kebenaran–dan nasehat-menasehati dalam menetapi kesabaran. Maka pertama yang harus kita lakukan adalah meningkatkan mutu keimanan kita kepada Alloh. Makin tinggi tingkat keyakinan kita kepada Alloh, maka hati kita akan menjadi tenang (13/28). Sebaliknya makin merosot keimanan kita, maka selamanya kita akan selalu dirundung rasa was-was, resah, gelisah, takut, mudah stress, bingung, cemas dan
Ingatlah selalu bahwa apa yang ada pada diri kita adalah amanah. Mulut kita adalah amanah. Jangan digunakan untuk mengobrol yang sia-sia. Masih banyak perkataan yang lebih bermanfaat, pastikan bahwa apa yang kita ucapkan menjadi amal. Telinga dan mata kita adalah amanah. Ketika kita menyalakan TV, radio,
“Menjaga amanah ialah menunaikan dengan baik hak-hak Alloh dan hak-hak manusia tanpa terpengaruh oleh perubahan keadaan, baik susah maupun senang”.
Langkah selanjutnya, untuk meningkatkan mutu iman dan amal kita adalah jangan menunda-nunda amal.
Banyak amal-amal yang kita lakukan untuk mengisi waktu. Begitu juga dengan nasehat-menasehati, lakukan apa yang mampu kita lakukan dengan lisan, dengan tingkah laku. Tingkatkan mutu nasehat kita dengan nasehat dari orang lain.
IV.
Mengomentari
Dikisahkan bahwa suatu waktu Khalifah Umar bin Abdul Aziz sesampainya di rumah setelah mengurus jenazah Sulaiman bin Abdul Malik kakaknya, Umar sedang istirahat tidur-tiduran, kemudian datang anaknya Abdul Malik, dan ia bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, gerangan apakah yang membaringkan anda di siang bolong ini ?”. “Aku letih, aku butuh istirahat”. Jawab ayahnya.
Dalam kisah ini, nampaklah betapa beratnya tanggung jawab untuk mengelola waktu. Subhanalloh, marilah kita berlindung kepada Alloh dari kelalaian memanfaatkan waktu seraya memohon agar dikaruniakan kemampuan untuk mengelola waktu dengan optimal, penuh makna, sesuai dengan tuntunan Alloh dan Rasul-Nya.
1. Waktu Boleh Sama Tapi Isi Harus Beda.
Alloh berfirman dalamn sebuah hadits qudsi, “Pada setiap fajar ada dua malaikat yang berseru-seru, “Wahai anak
2.
Rasulullah s.a.w. mengingatkan kita dengan sabdanya :
“Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka dia termasuk orang-orang yang merugi”. (HR.Dailami).
Rasulullah s.a.w. sendiri mengingatkan kita : “Carilah yang
V.
A.
Dengan mengatur waktu, seseorang bisa merencanakan aktivitasnya, mana yang prioritas dan tidak, berdasarkan pada:
-Sangat penting - Sangat mendesak = Dikerjakan pada urutan pertama
-Tidak penting - Sangat mendesak = Dikerjakan pada urutan kedua
-Sangat penting - Tidak mendesak = Dikerjakan pada urutan ketiga
-Tidak penting - Tidak mendesak = Dikerjakan pada urutan keempat
B.
Dalam wasiatnya kepada Umar bin Khattab ketika diangkat menjadi khalifah,
C. MEMBUAT PROGRAM HARIAN.
Kehidupan kita sebagai seorang muslim harus terjadwal rapi dari jam ke jam setiap harinya. Dalam membuat program harian ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kita mendapatkan hasil yang optimal :
1. Tertib dan teratur.
2. Disiplin dan terencana (harus ada target, rencana cadangan dan disiplin).
3. Data dan informasi yang akurat.
4. Menyediakan fasilitas/peralatan yang terjangkau.
5. Jangan menunda dan mengulur waktu.
6. Selalu tepat waktu.
7. Waspadai pencuri waktu.
1. Obrolan yang sia-sia
2. Acara TV dan Radio.
3. Hobby yang tidak berarti.
4. Keisengan dan kesenangan tiada arti.
5. Lamunan sia-sia.
Untuk menjadi seorang yang efektif dalam mengatur waktu, kita harus adil dalam membaginya.
“Fa idzaa faraghta fanshob. Wa ilaa robbika farghob”. (